Saya Adalah.......

Jumat, 01 April 2011

SAHABATKU..............




SAHABATKU..............
jika berita kematian telah sampai 
di tengah-tengah kota dan di pelosok pelosok desa
janganlah engkau khawatir 
karena giliranmu akan tiba juga
bahwa kematian akan datang menjemput engkau
cepat atau lambat pasti akan sampai waktunya  

SAHABATKU..............
Jika engkau banyak tertawa di dunia ini
janganlah engkau khawatir 
karena nanti engkau akan banyak menangis di akhiraT.........

Tana kelahiranku, 02 April 2011

Permohonan Kepada Rasulullah 


Beberapa hari yang lalu saya pernah menulis sebuah tulisan berbentuk puisi. Berkaca-kaca mata saya ketika menuliskan itu. Ide dari tulisan ini berawal ketika saya melihat sebuah situs tentang kejadian-kejadian yang ada di muka bumi ini. Trenyuh hati saya melihat gambar-gambar yang ada di situs itu. Dalam hati saya berbisik, kenapa ada manusia sejahat itu. Di situs itu saya melihat bagaimana jahatnya manusia memakan bayi. Tentang kejamnya pasukan amerika yang menyiksa dan membantai pasukan irak di kamp tahanan tanpa perikemanusiaan. Dan masih banyak lagi kejadian-kejadian yang terekam dalam bentuk gambar yang saya ingat dan menyedihkan hati saya. Dan jelas semua itu saya tidak bisa melupakan begitu saja. Dari situlah saya terbersit untuk sekedar menuliskan apa yang ada di dalam hati saya setelah melihat gambar-gambar itu. Lalu saya membayangkan kondisi dan keadaan manusia yang hidup di jaman yang serba modern seperti sekarang ini. Jika saja saya hidup di jaman Nabi, atau jika saja Nabi masih hidup sekarang ini, saya akan memohon kepada beliau yang mulia dan tinggi kedudukannya di sisi Allah SWT agar mau mengembalikan keadaan sebagaimana manusia hidup di jaman beliau masih hidup. Ah… klise memang sepertinya. Tapi jujur tulisan itu adalah kata hati saya, dan dalam menulis itu saya tidak ada maksud untuk menyinggung sebuah golongan, kelompok atau organisasi. Tulisan itu bersifat umum dan untuk semua orang agar ada sedikit terbuka mata hati dan nuraninya. Betapa keadaan manusia sekarang ini sudah sedemikian jauh dari norma dan aturan agama. Manusia yang notabene dikatakan dan ditetapkan sebagai mahkluk yang paling baik dan paling sempurna. Saya hanya berharap agar dengan tulisan saya itu, paling tidak saya telah menunjukkan betapa menjerit hati saya dan sungguh saya berharap Allah SWT masih melimpahkan Rahmat dan Kasih sayangNya kepada kita semua agar nurani ini tidak dihapuskan dari dalam diri kita. Agar kita masih bisa disebut sebagai manusia dan hamba yang mulia kedudukannya, asal kita mau berpegang teguh pada akidah dan agama. Berikut saya posting ulang tulisan itu :

Permohonan Kepada Rasulullah  

Bersembunyi
di balik tirai tujuh lapis langit
Bercengkerama
Dengan bidadari
Di antara 70.000 gaun
Dan 70.000 wewangian surga

Merasakan kesegaran
Manisnya sungai arak dan madu
Mendengar merdunya suara gesekan daun surga
Adalah impian dan keghairahan

Layaknya
Kecintaan Saidina Abu bakar As shiddiq akan sunnah nabinya
Kecerdasan dan kedalaman fikir Saidina Umar Al faruq
Ketqwaan Saidina Ustman bin Affan
Ketajaman pedang Saidina Ali Karomallahu Wajhah
Menggetarkan 8 pintu surga

Layaknya
Uwais al Qarni
Seribu lautan tunduk diatas telapak kakinya
Seribu bumi mengalah
Terberai dengan
Kehalusan hati dan kecintaan akan pengabdian
Kepada ibunda tercintanya

Ternyata
Kecintaanku pada kehidupan sahabat
Tak tertahankan lagi
Kepada kehidupan orang-orang sholeh terdahulu
Yang telah mempersembahkan raga dan jiwanya
Semangat dan darahnya
Melumuri setiap nafas yang terhembus
Mencintai Rosulnya sepenuh hati
Dan mempersembahkan seluruhnya
Hanya kepada Allah

Melihat
Kehancuran bangsa bangsa yang di musnahkan
Yang di tenggelamkan layaknya ummat Nuh AS
Di goncang seperti ummat Luth AS, kaum Ad dan tsamut
Begitu dahsyatnya azab Allah
Mati sia sia dalam kedurhakaan
Kebinasaan dalam panasnya
Jutaan derajat api neraka yang menyala
Menggigil badan ini jika mengingatnya

Penyembahan
Kepada firaun dan hamman
Latta dan uzza
Sin dan ziggurat
Adalah kebodohan dan kedangkalan fikir
Kesombongan dan kekerdilan jiwa

Menolak keberadaan Allah SWT
Sebagai satu2nya yang berhak disembah
Sebagai satu2nya penguasa alam semesta
Yang menciptakan nya dalam enam masa
Adalah kebekuan dan kekerasan hati
Rasanya berjuta malaikat pun
Geram dan berhasrat untuk menghancurkannya

Kalau saja
Dan kalau saja Allah menghadirkan kembali
Ruh firaun kemuka bumi ini
dia pasti akan berteriak
Kepada seluruh manusia
Bahwa jalan yang telah di tempuhnya
Adalah kesesatan dan kegelapan
Bahwa nafsu telah menguasai semua tulang dan darahnya
Dan dia pasti saat ini tengah meraung dengan dahsyatnya
Menjadi bahan bakar api neraka yang hitam menyala
Azab yang tak berakhir sampai kapanpun

Dan kalau saja
Ibrahim AS dipersempatkan datang kembali
Seluruh manusia pun akan diperingatkannya
Bahwa kehidupan dunia adalah tipuan belaka
Bahwa kelezatan abadi adalah kehidupan setelah mati
Semua berasal dari tanah dan akan dibangkitkan kembali dari tanah
Betapa tidak berharganya dunia ini di sisi Allah
Rendah dan hina
Tidak pantas di sebandingkan
Walau dengan satu lembar daun surga sekalipun

Nyatanya
Saat ini pun kita telah melihat dan mendengar
Dengan dua mata dan dua telinga kita
Kebanyakan manusia terhempas
Terkalahkan oleh hawa nafsunya
Menyerah tanpa syarat
Mencintai kemewahan dan kemegahan
Melebihi kecintaan nya kepada Allah dan agamanya
Bahwa kemewahan dan kelezatan dunia
Adalah racun yang paling ganas
Lebih berbisa dari 1000 ular kobra sekalipun
Bahwa kemewahan dan kelezatan dunia
Adalah penipu yang paling ulung
Membuat hampir semua manusia tergila-gila kepadanya
Lalu dengan mudah dia mencapakkan manusia
Hingga manusia selalu berangan-angan untuk merebutnya kembali

Sesungguhnya
peradaban mesopotamia dan mesir kuno
Kaum Nuh dan negeri saba
Babylonia dan sumeria
Telah mengisyaratkan bahwa
Allah jauh lebih hebat dari apa yang telah mereka ciptakan

Barsesa mati dalam kekafiran
Qorun musnah tenggelam bersama harta yang dicintainya
Namruz binasa oleh seekor nyamuk betina
Ubay bin Khalaf hancur dengan sedikit luka di lehernya
Abu lahab dan istrinya menjadi penghuni neraka yg paling nista
Hingga bau busuk tubuhnya pun tercium oleh ahli neraka yang lain
Mereka adalah orang2 bodoh dan kalah

Duhai Rosulullah yang mulia
Yang keluhuran Ahklakmu
Mengalahkan ketampanan Yusuf AS
Hamba merasakan betapa pedihnya engkau saat ini
Bahwa ketika naza pun engkau selalu memikirkan
Dan mengkhawatirkan kami
Ketika tidurpun engkau menangisi kami
Apa yang engkau khawatirkan
Telah terjadi pada saat ini
Betapa kami terlalu mencintai dunia
Betapa kami menjadi budak harta dan hawa nafsu
Daripada sunnahmu yang agung
Daripada syariatmu yang suci
Kami sampai rela berbunuhan kepada saudara kami
Mata kami telah gelap saat ini
Hati kami tertutupi dan membeku
Kami rela berdebat dan berseteru dengan tetangga kami
Hanya karena sepotong sisa roti yang telah basi
Apakah keberkahan doamu belum sampai saat in
Tapi kami yakin bukan itu
Kami yakin kami sendirilah yang telah mengingkari
Kami tidak mentaatimu
Kami telah meragukan dan mendustaimu

Kalau begitu
Utuslah satu sahabatmu yang mulia
Abu Dzar Al-Ghifari atau Muadz  bin Jabbal
Atau siapa saja sahabatmu
Untuk mengajari kami
Bagaimana caranya kami menata hati dan pikiran kami
Agar tidak terlena dengan suasana dan keadaan saat ini
Agar amalan kami mendatangkan ruh dan hakekat
Agar amalan kami diterima dan menembus langit
Seperti yang telah mereka lakukan
Hingga dunia ini tunduk di bawah kaki mereka
Agar kami lebih mencintai satu huruf Quran
Dimalam yang gelap dan dingin
Daripada kecintaan kami kepada lelap dan istri kami
Agar kami mampu
Memandang Rabb kami sepuas-puasnya
Dengan mata hati kami
Agar lidah kami tak kelu
Untuk mengucap dzikir Subhanallah dan Allahu Akbar
Saat ini lidah kami terlalu keras dan kaku
Terlalu kenyal karena banyak makanan haram masuk ke dalam perut kami
Lidah kami saat ini
Menjadi senjata yang paling tajam dan ampuh
Untuk menghasut dan melempar fitnah saudara saudara kami
Bahkan kami saat ini
Mendapat nilai seratus dan sempurna untuk berghibah
Hingga kami mampu melakukannya hapal diluar kepala
Walau kami sedang mandi sekalipun

Badan kami telah berlumur dosa
Hingga dosa itu mengeras di kulit dan susah untuk dibersihkan
Kemaksiatan adalah pekerjaan kami sehari-hari
Tanpa perlu diminta dan disuruh
Kami dengan suka rela melakukannya
Kami begitu pandai dan lihai
Bahkan kami terlalu sering bersenda gurau dengan iblis dan pasukannya
Hingga kami tak mampu membedakan
Mana yang halal dan haram
Yang haram pun kami lahap
Yang halal kami bantah

Kami telah terpedaya
Oleh bujuk rayuannya
Kami adalah murid yang paling berprestasi
Dalam mata pelajaran mencuri, mabuk, berzina, membunuh,
Mengambil yang bukan hak kami
Bahkan kami sering merampas hak saudara-saudara kami
Kami sering mendapat acungan jempol oleh mereka
Karena perlakuan kami mirip dan serupa dengan mereka
Hingga mereka berlompat-lompat kegirangan
Kalau ada satu dari kami mati ditemani oleh mereka

Wahai Rosullullah Yang Mulia
Kami yakin engkau sedih saat ini
Mohonkan ampun untuk kami Ya Syaidul Ambiya
Dengan kebesaran namamu disamping Ars Allah yang Luas
Sebenarnya kami rindu kepadamu
Tapi kami ini adalah orang orang kalah
Kami ingin sekali mencintaimu
Tapi saat ini kami hanya mampu membuatnya dalam sepotong lagu
Tanpa kami tahu
Apa kami ini benar2 telah mencintaimu atau belum
Saat ini kami hanya pandai berkata-kata  tentang kebaikan
Tanpa kami mampu melakukannya sedikitpun
Dan jika kami mampu melakukannya pun
Tanpa disertai keihklasan, karena sifat ikhlas yang ada dalam diri kami
Telah lenyap dterjang badai riya dan ujub yang bertubi-tubi

Wahai Rosulullah yang Mulia
Yang ketinggian Akhlaqmu
Mampu menggetarkan langit dan mendatangkan hidayah
Kepada seorang pengemis yahudi yang buta
Saat ini ahklaq kami telah rusak
Terkoyak oleh panah dan pedang kepentingan dan hasrat
Kami tak kenal lagi dengan muamalah dan muasyarat yan telah engkau ajarkan
Sehingga kami lebih jago dalam berpolitik yang kotor
Politik yang selalu memberatkan kepentingan diri dan kelompok kami
Sampai sampai kami tak berdaya dan tak mampu lagi
Walau hanya sekedar memberikan semangkuk kuah sayur kepada tetangga kami
Bagi kami tetangga adalah musuh yang mesti kami waspadai
Sehingga pintu rumah kami selalu tertutup rapat
Bahkan kami pasang kunci berlapis lapis di pintu dan jendela rumah kami
Sehingga Rahmat Allah pun tak mampu menembusnya
Bahkan kami telah lupa dengan sedekah dan zakat
Yang menjadi hak tetangga-tetangga kami

Wahai Rosulullah yang Mulia
Kami yakin engkau sedih saat ini
Yang kesedihanmu mampu membuat semua malaikat menangis
Melihat tingkah laku kami
Yang nista dan hina dari hewan yang paling najis sekalipun di dunia ini
Utuslah kepada kami
Mushab bin Umair atau Abdullah bin Mas’ud
Atau siapa saja sahabatmu yang mulia
Agar dia mengajarkan kami
Karena kami tak pandai menegakkan sholat
Bahkan kami sering meninggalkan sholat
Juga bagaimana mendatangkan kekhusuan dalam sholat dan dzikir kami
Karena saat ini sholat kami hanyalah rutinitas yang tak memiliki arti
Bahkan saat ini kami pun tak paham apa arti sholat dalam diri kami
Sehingga sholat kamipun kami kerjakan dengan terburu-buru
Hingga sajadah di kaki kami
Tak berbekas atas rukuk dan sujud kami
Sholat kami tidak mendatangkan sifat taat dalam diri kami
Sholat kami tak mampu mencegah perbuatan-perbuatan buruk kami

Wahai Rosulullah yang Mulia
Yang sifat Al Amin dan amanah mu terukir dalam sejarah
Yang keluhuran budi pekertimu menjadikan 124.000 sahabatmu mencintaimu
Bahkan mereka mampu mencintai mu
Hingga tak rela sepotong duripun menancap dikakimu
Bahkan mereka rela mati di padang pasir yang panas
Mereka rela mati dalam peperangan dan tebasan pedang
Jika mereka punya seratus nyawa pun
Akan mereka korbankan semua nyawa mereka
Untuk berjuang menegakkan kalimah Laa ilaha illallah
Kecintataan mereka kepada sunnah mu sungguh mengagumkan
Hingga menggetarkan tembok benteng persia, romawi dan china
Kirimlah ruh-ruh mereka kepada kami
Karena kami saat ini tak memiliki ruh dan nurani
Karena saat ini kami tak mampu menahan lapar dan derita
Kami selalu memenuhi perut kami dengan makanan
Sehingga perut kami selalu dalam keadaan kekenyangan
Sehingga kami tak sanggup bangun menegakkan agamamu
Kami tak sebanding dengan mereka Ya Syaidul Ambiya

Wahai Rosulullah yang Mulia
Yang namamu memancarkan sinar ke seluruh alam semesta
Hingga Allah SWT pun memberi shalawat kepadamu
Hingga bapak seluruh manusia Adam AS pun bersyahadat atasmu
Kami ingin engkau hadir disisi kami
Hingga kami bisa sepuasnya mencurahkan perhatian kami kepadamu
Padahal makananmu hanyalah tepung yang kasar
Alas tidurmu hanyalah selembar kain yang usang
Sajadahmu yang hitam bekas sujudmu kepada Rabbmu
Harta kekayaanmu hanyalah sebuah lotta untuk wudhu
Tapi kedudukan mu termulia di antara seluruh mahkluk
Syafaatmu sangat dinantikan di padang mashyar

Duhai Rosulullah yang mulia
Lembah uhud dan padang badar
Telah menjadi bukti kesetiaan para sahabatmu
Kesabaran sebesar bumi dan ketabahan seluas lautan
Mendatangkan bantuan Allah dan ribuan malaikat
Memberikan kemenangan atas musuh-musuhnya
Dengan rintihan doa dan kebersamaan
Tapi kami saat ini ya Syaidul ambiya
Terpecah dan terberai layaknya ombak di pantai
Saat ini kami mudah sekali untuk dihancurkan
Mudah sekali untuk di lemparkan
Saat ini kepala kami yang diinjak dan kehormatan kami dihina
Sedangkan kami tak mampu berdoa untuk memohon bantuan Allah
Saat ini kami hanya mampu membaca doa dan menghapal doa
Doa kami telah kehilangan hakekatnya dan telah hilang kekuatannya
Seolah-olah Allah memalingkan wajahNya dari kami
Sehingga kami tak kuasa mengelak dari bencana dan musibah
Yang selalau mendera kami

Ya Rosulullah Yang mulia
Yang kedudukanmu disisi Allah begitu tinggi
Bantulah kami dengan doa engkau ya Rosul
Karena saat ini iman kami telah rusak dan cacat
Keyakinan kami telah terkoyak
Kami meyakini apa-apa yang nampak saja
Kami lebih meyakini apa yang kelihatan oleh mata kami
Kami meragukan keberadaan sorga dan neraka
Kami meragukan keberadaan shirot dan padang mashar
Mizan dan alam kubur
Kami lebih yakin dengan ramalan-ramalan
Kami lebih meyakini kebenaran berita di koran dari pada Qur’an
Kami ini adalah ummat akhir jaman yang telah engkau kabarkan
Keadaan kami engkaupun telah tahu
Betapa sedihnya engkau mengetahui keberadaan kami
Yang kejahilan kami menyamai dengan kejahilan orang-orang terdahulu
Kami ini selalu beramai ramai dalam bermaksiat  kepada Allah
Sehingga kebenaran tidak nampak di mata kami
Karena mata kami telah buta
Yang benar kami anggap salah dan kuno
Yang sesat kami anggap benar dan perlu kami contoh

Kami tahu bahwa engkau sedih ya Rosul
Tapi saat ini kami tak bisa berharap
Karena engkau telah tiada dan meninggalkan kami
Kami hanya bisa memohon
Ada satu diantara kami
Berpegang teguh pada agamamu yang suci
Yang mampu mengingatkan kami
Dan memberikan contoh kepada kami
Membimbing kami menuju jalanmu
Sebagai gerbong kereta terakhir yang membawa kami
Kepada keadaan yang lebih baik menuju sunnah dan syariatmu
Salam untuk engkau ya Rosul
Untuk keluarga dan sahabat-sahabatmu
Untuk mereka – mereka yang telah memperjuangkan agamamu
Semoga kubur engkau dan mereka
Di penuhi dengan cahaya dan rahmat
Hingga suatu saat nanti
Kami dapat berjumpa dengan engkau
Amin

Dunia oh dunia


Dunia oh dunia
kau ibarat wanita cantik yang menebarkan pesona
membutakan mata hampir semua orang
hingga banyak yang mencintaimu
bahkan terlalu banyak yang mencintaimu
hingga di warung-warung, majelis- majelis, di kumpulan arisan ibu-ibu,
di seminar-seminar, di pasar, di mall-mall, swalayan, di ruang-ruang tamu, di internet
di toko-toko, di meja makan, di kasur,
di tempat pembuangan sampah, bahkan di majelis pengajian
semua orang dengan semangat membicarakanmu
kau adalah gosip paling hangat dan paling indah
kau adalah impian semua orang

Dunia oh dunia
kau adalah berita yang paling enak untuk didengarkan
dengan secangkir kopi atau teh hangat
di bis dan mikrolet orang bisik-bisik membicarakanmu
di terminal dan tempat parkir orang bertikai karenamu
di kafe-kafe dan dan hotel-hotel orang membuat janji karenamu
di jembatan penyeberangan dan kapal ferry orang bicara mengenaimu
di ruang sidang dan pos satpam orang pusing karenamu
di koran dan majalah orang buat artikel dan liputan mengenaimu
di internet orang buat blog dan situs mempromosikanmu
di dapur dan wc umum orang dengan senyum dan tawa memimpikanmu
kau adalah gosip paling hangat dan paling indah
kau adalah impian semua orang

Dunia oh dunia
kau ibarat racun ular berbisa
masuk kedalam hati semua manusia
menyuntikkan dan membisikkan setiap saat
hingga orang dibuat pusing kepala dan demam sakit tak terkira
hingga semua orang berangan dan berencana memilikimu
orang menghabiskan jutaan dollar untukmu
tak ada waktu tersisa kecuali hanya untukmu
kau ibarat agama baru dalam alam ini
semua orang berkiblat kepadamu
orang rela mati memperjuangkanmu
orang berbuat musyrik ke gunung dan kuburan memintamu
orang sholat dan berdoa juga menangisimu
kau adalah racun paling ganas di alam ini

Dunia oh dunia
kau adalah agama baru di alam ini
orang-orang tua pun telah mengajarkan anak-anaknya untuk mengenalmu
di sekolah-sekolah diajarkan materi pelajaran mengenaimu
mahasiswa dan dosen-dosen berteori tentangmu
rt, rw, lurah hingga presiden berdiskusi membahasmu
bahkan kyai dan ustad berpeci putih mengajarkan amalan dan dzikir untuk mendapatkanmu
dunia oh dunia
kau adalah agama baru di alam ini
kitabmu bertebaran di mana-mana
di toko-toko buku dan perpustakaan
kiblatmu ada di hati-hati semua orang
menyatu dengan darah dan daging
semua orang gemar membicarakanmu
dunia oh dunia
kau adalah gosip paling hangat dan paling indah di hati semua orang…


"Maka janganlah sekali kali kehidupan dunia memperdayakan kamu sekalian (menipumu)." (Q.S Luqman:33)

"ya Allah, jauhkan hamba dari kecintaan kepada dunia"



Hidup Yang Singkat


Hidup ini ibarat seorang pengembara yang mampir sebentar untuk singgah dan berteduh di sebuah pohon yang rindang. Tak berapa lama lagi kita akan segera melanjutkan perjalanan yang masih jauh dan panjang.

Muhassabah


                                                                                                                   
   Malam ini masih tersisa waktu beberapa menit lagi untuk bermuhassabah. Mengkoreksi lagi dari sejak subuh tadi, apa saja yang telah aku perbuat. Sepertinya masih biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa pada hari ini. Ya Allah.. perbaikilah amalan hamba, dan berilah hamba kekuatan untuk mentaati segala perintahmu. Hamba yang penuh dengan segala kekurangan dan kelemahan, hidayahMu adalah harta tak ternilai. RahmatMu adalah ketenangan jiwa dan segala kemudahan buat hamba, ampunilah hamba ya Allah. Hamba rindu kepadaMu. Bersihkanlah hati hamba dari segala kekotoran. jadikanlah hamba termasuk orang-orang yang selalu mengingatiMu. Astaghfirullah.. Astaghfirullah.. Astaghfirullaah…

Surat Untuk Ayah



bumiku
Ayah,
Bagaimana kabarmu hari ini?
Bagaimana dengan kesehatanmu?
Kuharap engkau dalam keadaan baik dan dalam lindungan Allah
Sudah cukup lama aku tidak mencium tanganmu
Sudah cukup lama aku tidak mendengar suaramu
Sering aku terbayang dengan wajahmu
Rasanya baru kemarin aku meninggalkanmu
Berat rasanya jika aku jauh darimu
Karena aku takut kehilangan kesempatan untuk berbakti kepadamu
Aku takut kehilangan peluang untuk membalas budimu
Ingin rasanya aku menyiapkan segala sesuatunya untukmu
Menyiapkan pakaian dan sarapan pagi
Menyeduhkan secangkir kopi panas buatmu
Bahkan membersihkan tempat tidurmu yang usang
Ayah
Sedih rasanya jika mengingatmu
Usiamu yang semakin bertambah
Warna rambutmu dan janggutmu yang semakin memutih
Fisikmu yang semakin lemah
Warna kulitmu yang gelap
Tubuhmu yang semakin renta
Penglihatanmu yang berkurang 
Rasa senang yang ada padaku adalah
Ketika membayangkan engkau sedang menuju ke mushala
Untuk mengumandangkan azan subuh
Untuk memanggil tetangga-tetangga kita untuk segera bangun
Bersujud dan bersimpuh bersama-sama
Menyambut datangnya fajar dengan dzikir dan tasbihat
Rasa senang yang ada padaku adalah
Ketika membayangkan engkau sedang bertafakur dimalam hari
Menangis dihadapan Allah
Menghabiskan sisa malam dengan mengadu kepada Allah
Mendoakan kami anak-anakmu
Rasa senang yang ada  padaku adalah
Membayangkan engkau sedang bersilaturahim
Mengingatkan kepada saudara-saudara kita
Tentang pentingnya iman dan amal shaleh
Rasa senang yang ada padaku adalah
Mendapat kabar bahwa
Engkau sedang beriktikaf di masjid tetangga desa
Menghabiskan masa beberapa hari
Untuk sama-sama belajar memperbaiki diri dihadapan Allah
Dengan kawan2 seperjuangan kita
Ayah
Janganlah engkau lemahkan  semangatmu
Untuk menggapai keridhoan Allah
Karena waktu semakin dekat
Terlalu banyak tempat dimana kantung-kantung keridhoan Allah berada
Yang bisa engkau raih
Jangan engkau ragu untuk bersedekah
Walau hanya segelas air untuk tetangga
Atau bahkan hanya sepokok pohon
Yang bisa engkau tanam didepan rumah
Ingatkah engkau
Ketika aku menangis dihadapanmu
Memohon dan meminta
Untuk menghabiskan sisa usiamu
Kepada kesempurnaan agama dan akidah
Rasanya begitu gembira sekali
Ketika engkau mengambil keputusan
Untuk memenuhi permintaanku
Bahkan mendengarnya jauh lebih berharga
Daripada mendapatkan harta yang berlimpah
Ketika setetes hidayah datang menyirami nafasmu
Tidak sia-sia delapan tahun aku mendoakanmu
Agar Allah segera membuka hatimu
Jangan engkau surutkan usahamu
Agar rumah kecil kita penuh dengan suasana ahklak dan rahmat
Karena itu akan membuatku sedih
Ayah
Masih ingatkah engkau
Kepada kisah Alkhanza
Yang merasa bangga
Dengan keempat anak-anaknya yang sahid dijalan Allah
Tidak inginkah engkau seperti dia
Atau dengan Abu Ayub Al-Anshori yang renta
Yang tak rela jasadnya dikuburkan di kota madinah
Karena takut akan pertanyaan Allah
Berapa banyak usianya telah dikorbankan untuk agama
Masih adakah engkau akan keinginan untuk menggapai kemewahan dunia
Masih adakah harapanmu untuk menggapai sebelah sayap nyamuk
Yang semua ini akan sama-sama kita tinggalkan
Sudah siapkah engkau
Dengan lima pertanyaan Munkar dan Nakir
Dan menghadapi alam kubur yang begitu luas
Dimana Saidina Ustman selalu menangis setiap malam
Dengan mengkhatamkan 30 juz Alquran
Karena takut tidak akan selamat
Ayah
Aku sangat mencintai dan menghormatimu
Tapi aku lebih mencintaimu
Jika engkau habiskan waktumu dengan berusaha
Mencapai khusnul khotimah
Meraih senyum dan wajah yang penuh cahaya
Ketika tuhan kita memanggil kita
Karena pasti kita akan berkumpul lagi
Pada satu tempat yang lebih baik
Bahkan jauh ribuan kali lebih baik
Dari alam dunia yang penuh dengan tipu daya dan kebohongan
Sadarkah engkau
Bahwa telah banyak saudara-saudara kita yang telah mengambil satu jalan
Yang berat pada awalnya
Tapi senang kesudahannya
Seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang shaleh terdahulu
Yang telah mendapatkan petunjuk
Tidak inginkah ayah seperti mereka
Yang telah suskes hidupnya dunia dan akhirat
Dan telah berjumpa dan berkumpul
Bersama Rosulullah nabi kita
Ayah
Jangan engkau padamkan ghairahmu
Untuk membuat pengorbanan atas agama
Karena itulah nanti yang akan menjadi naungan buat kita
Yang akan menyelamatkan kita dari hawa panas dipadang mashar
Melindungi kita dari azab yang pedih
Tanamkan segera rasa taqwa
Karena taqwa akan mendatangkan banyak faedah
Seperti yang telah dimiliki oleh Daud as.
Milikilah rasa takut kepada Allah dengan segera
 
Maafkan aku ayah
Bukan aku memberi nasehat kepadamu
Bukan maksudku mengajarimu
Tetapi karena rasa cinta yang membuat aku berkata-kata seperti ini
Karena tidak ada lagi yang mampu aku perbuat
Selain mengajakmu kepada Allah
Bantu aku dengan doamu
Sekian dariku ayah
Dari anakmu yang penuh dengan segala kelemahan dan kekurangan
Jauh diseberang…



Dzikir


Dzikir
Adalah sumber kenikmatan yang tak dapat dibeli
Dengan materi sebesar apapun
Tak dapat ditukar dengan kekayaan sebanyak apapun
Ketika badan bergetar menyebut nama Nya
Ketika air mata mengalir membasahi raga
Ketika alam pikiran di dalam keheningan
Ketika kelopak mata merapat ke dalam perasaan
Ketika biduk nurani mulai ditambatkan
Ketika hati berpadu dengan hati Nya
Ketika badan bersimpuh duduk berhadapan dengan Nya
Ketika bibir dengan lirih mengucap kalimah
Ketika kerinduan mulai terobati
Allah menyapa dengan lembut nama kita
Allah dengan sangat santun menyediakan waktu buat kita
Allah tawarkan kemuliaan kepada kita
Diberinya kita mahligai ketenangan hati
Dihadiahkan kepada kita istana kesejukan jiwa
Allah tuang air kesegaran sukma
Disiramkan kepada bejana kekhusuan
Dibanggakannya atas para malaikat nama kita
Disepadankan dengan bintang – bintang di langit
Yang memancarkan cahaya
Di umpamakan seperti lilin dimalam gulita
Dikatakan kepada kita seperti manusia yang hidup bernyawa
Dibersihkannya hati kita dari karat dosa
Ketika cahaya hati telah menembus alam semesta
Mengembara menembus ruang dan waktu
Menyingkap semua misteri ghaib
Akal dan pikiran tak berkutik membaca kehebatan penciptaan
Panah ingatan dibidikkan pada
Ke Maha Sucian Sang Khaliq
Subhanallaah………..
Subhanallaah……….
Subhanallaah……….
Tiada yang mampu menyamaiNya
Subhanallaah……..
Subhanallaah……….
Subhanallaah……….
Tiada yang mampu menandingiNya
Allah……….
Allah………..
Allah…………
Tak ada kesia-sian atas penciptaan Engkau
Tiada keraguan atas janji Engkau
Tiada kemuliaan selain Kursi Mu
Tiada kekuasaan selain Singgasana Mu
Tiada kesombongan selain milik Mu
Setiap mata mestinya berdzikir
Setiap telinga mestinya berdzikir
Setiap hidung mestinya berdzikir
Setiap nafas mestinya berdzikir
Setiap kepala mestinya berdzikir
Setiap tangan mestinya berdzikir
Setiap kaki mestinya berdzikir
Setiap kulit mestinya berdzikir
Setiap tulang mestinya berdzikir
Ketika berjalan kita berdzikir
Ketika duduk kita berdzikir
Ketika berdiri kita berdzikir
Ketika tidur kita berdzikir
Ketika di kantor kita berdzikir
Ketika di sawah kita berdzikir
Ketika berdagang kita berdzikir
Ketika di kendaraan kita berdzikir
Ketika di majelis kita berdzikir
Ketika sendiri kita berdzikir
Ketika memerintah kita berdzikir
Ketika diperintah kita berdzikir
Ketika makan kita berdzikir
Ketika mandi kita berdzikir
Ketika tidur kita berdzikir
Ketika bangun kita berdzikir
Ketika hidup kita berdzikir
Ketika mati kita berdzikir
Semua batu berdzikir
Semua air berdzikir
Semua bukit dan gunung gunung berdzikir
Bintang bintang berdzikir
Matahari berdzikir
Galaksi berdzikir
Langit berdzikir
Hujan berdzikir
Api berdzikir
Sungai berdzikir
Hewan hewan berdzikir
Padang mahsyar berdzikir
Alam kubur berdzikir
Shirat berdzikir
Mizan berdzikir
Hisab berdzikir
Surga berdzikir
Neraka berdzikir
Malaikat malaikat berdzikir
Arsy berdzikir
Hammaratul Arsy berdzikir
Mungkar berdzikir
Nakir berdzikir
Malik berdzikir
Ridwan berdzikir
Raqib berdzikir
Atid berdzikir
Mikail berdzikir
Izrail berdzikir
Israfil berdzikir
Zibril berdzikir
Dzikir
Adalah sumber kekuatan yang tak dapat ditukar dengan
Kekayaan sebesar apapun…..
Dengan materi sebesar apapun…….

Permohonan Kepada Rosulullah




Bersembunyi
di balik tirai tujuh lapis langit
Bercengkerama
Dengan bidadari
Di antara 70.000 gaun
Dan 70.000 wewangian surga
Merasakan kesegaran
Manisnya sungai arak dan madu
Mendengar merdunya suara gesekan daun surga
Adalah impian dan keghairahan
Layaknya
Kecintaan Saidina Abu bakar As shiddiq akan sunnah nabinya
Kecerdasan dan kedalaman fikir Saidina Umar Al faruq
Ketqwaan Saidina Ustman bin Affan
Ketajaman pedang Saidina Ali Karomallahu Wajhah
Menggetarkan 8 pintu surga
Layaknya
Uwais al Qarni
Seribu lautan tunduk diatas telapak kakinya
Seribu bumi mengalah
Terberai dengan
Kehalusan hati dan kecintaan akan pengabdian
Kepada ibunda tercintanya
Ternyata
Kecintaanku pada kehidupan sahabat
Tak tertahankan lagi
Kepada kehidupan orang-orang sholeh terdahulu
Yang telah mempersembahkan raga dan jiwanya
Semangat dan darahnya
Melumuri setiap nafas yang terhembus
Mencintai Rosulnya sepenuh hati
Dan mempersembahkan seluruhnya
Hanya kepada Allah
Melihat
Kehancuran bangsa bangsa yang di musnahkan
Yang di tenggelamkan layaknya ummat Nuh AS
Di goncang seperti ummat Luth AS, kaum Ad dan tsamut
Begitu dahsyatnya azab Allah
Mati sia sia dalam kedurhakaan
Kebinasaan dalam panasnya
Jutaan derajat api neraka yang menyala
Menggigil badan ini jika mengingatnya
Penyembahan
Kepada firaun dan hamman
Latta dan uzza
Sin dan ziggurat
Adalah kebodohan dan kedangkalan fikir
Kesombongan dan kekerdilan jiwa
Menolak keberadaan Allah SWT
Sebagai satu2nya yang berhak disembah
Sebagai satu2nya penguasa alam semesta
Yang menciptakan nya dalam enam masa
Adalah kebekuan dan kekerasan hati
Rasanya berjuta malaikat pun
Geram dan berhasrat untuk menghancurkannya
Kalau saja
Dan kalau saja Allah menghadirkan kembali
Ruh firaun kemuka bumi ini
dia pasti akan berteriak
Kepada seluruh manusia
Bahwa jalan yang telah di tempuhnya
Adalah kesesatan dan kegelapan
Bahwa nafsu telah menguasai semua tulang dan darahnya
Dan dia pasti saat ini tengah meraung dengan dahsyatnya
Menjadi bahan bakar api neraka yang hitam menyala
Azab yang tak berakhir sampai kapanpun
Dan kalau saja
Ibrahim AS dipersempatkan datang kembali
Seluruh manusia pun akan diperingatkannya
Bahwa kehidupan dunia adalah tipuan belaka
Bahwa kelezatan abadi adalah kehidupan setelah mati
Semua berasal dari tanah dan akan dibangkitkan kembali dari tanah
Betapa tidak berharganya dunia ini di sisi Allah
Rendah dan hina
Tidak pantas di sebandingkan
Walau dengan satu lembar daun surga sekalipun
Nyatanya
Saat ini pun kita telah melihat dan mendengar
Dengan dua mata dan dua telinga kita
Kebanyakan manusia terhempas
Terkalahkan oleh hawa nafsunya
Menyerah tanpa syarat
Mencintai kemewahan dan kemegahan
Melebihi kecintaan nya kepada Allah dan agamanya
Bahwa kemewahan dan kelezatan dunia
Adalah racun yang paling ganas
Lebih berbisa dari 1000 ular kobra sekalipun
Bahwa kemewahan dan kelezatan dunia
Adalah penipu yang paling ulung
Membuat hampir semua manusia tergila-gila kepadanya
Lalu dengan mudah dia mencapakkan manusia
Hingga manusia selalu berangan-angan untuk merebutnya kembali
Sesungguhnya
peradaban mesopotamia dan mesir kuno
Kaum Nuh dan negeri saba
Babylonia dan sumeria
Telah mengisyaratkan bahwa
Allah jauh lebih hebat dari apa yang telah mereka ciptakan
Barsesa mati dalam kekafiran
Qorun musnah tenggelam bersama harta yang dicintainya
Namruz binasa oleh seekor nyamuk betina
Ubay bin Khalaf hancur dengan sedikit luka di lehernya
Abu lahab dan istrinya menjadi penghuni neraka yg paling nista
Hingga bau busuk tubuhnya pun tercium oleh ahli neraka yang lain
Mereka adalah orang2 bodoh dan kalah
Duhai Rosulullah yang mulia
Yang keluhuran Ahklakmu
Mengalahkan ketampanan Yusuf AS
Hamba merasakan betapa pedihnya engkau saat ini
Bahwa ketika naza pun engkau selalu memikirkan
Dan mengkhawatirkan kami
Ketika tidurpun engkau menangisi kami
Apa yang engkau khawatirkan
Telah terjadi pada saat ini
Betapa kami terlalu mencintai dunia
Betapa kami menjadi budak harta dan hawa nafsu
Daripada sunnahmu yang agung
Daripada syariatmu yang suci
Kami sampai rela berbunuhan kepada saudara kami
Mata kami telah gelap saat ini
Hati kami tertutupi dan membeku
Kami rela berdebat dan berseteru dengan tetangga kami
Hanya karena sepotong sisa roti yang telah basi
Apakah keberkahan doamu belum sampai saat in
Tapi kami yakin bukan itu
Kami yakin kami sendirilah yang telah mengingkari
Kami tidak mentaatimu
Kami telah meragukan dan mendustaimu
Kalau begitu
Utuslah satu sahabatmu yang mulia
Abu Dzar Al-Ghifari atau Muadz  bin Jabbal
Atau siapa saja sahabatmu
Untuk mengajari kami
Bagaimana caranya kami menata hati dan pikiran kami
Agar tidak terlena dengan suasana dan keadaan saat ini
Agar amalan kami mendatangkan ruh dan hakekat
Agar amalan kami diterima dan menembus langit
Seperti yang telah mereka lakukan
Hingga dunia ini tunduk di bawah kaki mereka
Agar kami lebih mencintai satu huruf Quran
Dimalam yang gelap dan dingin
Daripada kecintaan kami kepada lelap dan istri kami
Agar kami mampu
Memandang Rabb kami sepuas-puasnya
Dengan mata hati kami
Agar lidah kami tak kelu
Untuk mengucap dzikir Subhanallah dan Allahu Akbar
Saat ini lidah kami terlalu keras dan kaku
Terlalu kenyal karena banyak makanan haram masuk ke dalam perut kami
Lidah kami saat ini
Menjadi senjata yang paling tajam dan ampuh
Untuk menghasut dan melempar fitnah saudara saudara kami
Bahkan kami saat ini
Mendapat nilai seratus dan sempurna untuk berghibah
Hingga kami mampu melakukannya hapal diluar kepala
Walau kami sedang mandi sekalipun
Badan kami telah berlumur dosa
Hingga dosa itu mengeras di kulit dan susah untuk dibersihkan
Kemaksiatan adalah pekerjaan kami sehari-hari
Tanpa perlu diminta dan disuruh
Kami dengan suka rela melakukannya
Kami begitu pandai dan lihai
Bahkan kami terlalu sering bersenda gurau dengan iblis dan pasukannya
Hingga kami tak mampu membedakan
Mana yang halal dan haram
Yang haram pun kami lahap
Yang halal kami bantah
Kami telah terpedaya
Oleh bujuk rayuannya
Kami adalah murid yang paling berprestasi
Dalam mata pelajaran mencuri, mabuk, berzina, membunuh,
Mengambil yang bukan hak kami
Bahkan kami sering merampas hak saudara-saudara kami
Kami sering mendapat acungan jempol oleh mereka
Karena perlakuan kami mirip dan serupa dengan mereka
Hingga mereka berlompat-lompat kegirangan
Kalau ada satu dari kami mati ditemani oleh mereka
Wahai Rosullullah Yang Mulia
Kami yakin engkau sedih saat ini
Mohonkan ampun untuk kami Ya Syaidul Ambiya
Dengan kebesaran namamu disamping Ars Allah yang Luas
Sebenarnya kami rindu kepadamu
Tapi kami ini adalah orang orang kalah
Kami ingin sekali mencintaimu
Tapi saat ini kami hanya mampu membuatnya dalam sepotong lagu
Tanpa kami tahu
Apa kami ini benar2 telah mencintaimu atau belum
Saat ini kami hanya pandai berkata-kata  tentang kebaikan
Tanpa kami mampu melakukannya sedikitpun
Dan jika kami mampu melakukannya pun
Tanpa disertai keihklasan, karena sifat ikhlas yang ada dalam diri kami
Telah lenyap dterjang badai riya dan ujub yang bertubi-tubi
Wahai Rosulullah yang Mulia
Yang ketinggian Akhlaqmu
Mampu menggetarkan langit dan mendatangkan hidayah
Kepada seorang pengemis yahudi yang buta
Saat ini ahklaq kami telah rusak
Terkoyak oleh panah dan pedang kepentingan dan hasrat
Kami tak kenal lagi dengan muamalah dan muasyarat yan telah engkau ajarkan
Sehingga kami lebih jago dalam berpolitik yang kotor
Politik yang selalu memberatkan kepentingan diri dan kelompok kami
Sampai sampai kami tak berdaya dan tak mampu lagi
Walau hanya sekedar memberikan semangkuk kuah sayur kepada tetangga kami
Bagi kami tetangga adalah musuh yang mesti kami waspadai
Sehingga pintu rumah kami selalu tertutup rapat
Bahkan kami pasang kunci berlapis lapis di pintu dan jendela rumah kami
Sehingga Rahmat Allah pun tak mampu menembusnya
Bahkan kami telah lupa dengan sedekah dan zakat
Yang menjadi hak tetangga-tetangga kami
Wahai Rosulullah yang Mulia
Kami yakin engkau sedih saat ini
Yang kesedihanmu mampu membuat semua malaikat menangis
Melihat tingkah laku kami
Yang nista dan hina dari hewan yang paling najis sekalipun di dunia ini
Utuslah kepada kami
Mushab bin Umair atau Abdullah bin Mas’ud
Atau siapa saja sahabatmu yang mulia
Agar dia mengajarkan kami
Karena kami tak pandai menegakkan sholat
Bahkan kami sering meninggalkan sholat
Juga bagaimana mendatangkan kekhusuan dalam sholat dan dzikir kami
Karena saat ini sholat kami hanyalah rutinitas yang tak memiliki arti
Bahkan saat ini kami pun tak paham apa arti sholat dalam diri kami
Sehingga sholat kamipun kami kerjakan dengan terburu-buru
Hingga sajadah di kaki kami
Tak berbekas atas rukuk dan sujud kami
Sholat kami tidak mendatangkan sifat taat dalam diri kami
Sholat kami tak mampu mencegah perbuatan-perbuatan buruk kami
Wahai Rosulullah yang Mulia
Yang sifat Al Amin dan amanah mu terukir dalam sejarah
Yang keluhuran budi pekertimu menjadikan 124.000 sahabatmu mencintaimu
Bahkan mereka mampu mencintai mu
Hingga tak rela sepotong duripun menancap dikakimu
Bahkan mereka rela mati di padang pasir yang panas
Mereka rela mati dalam peperangan dan tebasan pedang
Jika mereka punya seratus nyawa pun
Akan mereka korbankan semua nyawa mereka
Untuk berjuang menegakkan kalimah Laa ilaha illallah
Kecintataan mereka kepada sunnah mu sungguh mengagumkan
Hingga menggetarkan tembok benteng persia, romawi dan china
Kirimlah ruh-ruh mereka kepada kami
Karena kami saat ini tak memiliki ruh dan nurani
Karena saat ini kami tak mampu menahan lapar dan derita
Kami selalu memenuhi perut kami dengan makanan
Sehingga perut kami selalu dalam keadaan kekenyangan
Sehingga kami tak sanggup bangun menegakkan agamamu
Kami tak sebanding dengan mereka Ya Syaidul Ambiya
Wahai Rosulullah yang Mulia
Yang namamu memancarkan sinar ke seluruh alam semesta
Hingga Allah SWT pun memberi shalawat kepadamu
Hingga bapak seluruh manusia Adam AS pun bersyahadat atasmu
Kami ingin engkau hadir disisi kami
Hingga kami bisa sepuasnya mencurahkan perhatian kami kepadamu
Padahal makananmu hanyalah tepung yang kasar
Alas tidurmu hanyalah selembar kain yang usang
Sajadahmu yang hitam bekas sujudmu kepada Rabbmu
Harta kekayaanmu hanyalah sebuah lotta untuk wudhu
Tapi kedudukan mu termulia di antara seluruh mahkluk
Syafaatmu sangat dinantikan di padang mashyar
Duhai Rosulullah yang mulia
Lembah uhud dan padang badar
Telah menjadi bukti kesetiaan para sahabatmu
Kesabaran sebesar bumi dan ketabahan seluas lautan
Mendatangkan bantuan Allah dan ribuan malaikat
Memberikan kemenangan atas musuh-musuhnya
Dengan rintihan doa dan kebersamaan
Tapi kami saat ini ya Syaidul ambiya
Terpecah dan terberai layaknya ombak di pantai
Saat ini kami mudah sekali untuk dihancurkan
Mudah sekali untuk di lemparkan
Saat ini kepala kami yang diinjak dan kehormatan kami dihina
Sedangkan kami tak mampu berdoa untuk memohon bantuan Allah
Saat ini kami hanya mampu membaca doa dan menghapal doa
Doa kami telah kehilangan hakekatnya dan telah hilang kekuatannya
Seolah-olah Allah memalingkan wajahNya dari kami
Sehingga kami tak kuasa mengelak dari bencana dan musibah
Yang selalau mendera kami
Ya Rosulullah Yang mulia
Yang kedudukanmu disisi Allah begitu tinggi
Bantulah kami dengan doa engkau ya Rosul
Karena saat ini iman kami telah rusak dan cacat
Keyakinan kami telah terkoyak
Kami meyakini apa-apa yang nampak saja
Kami lebih meyakini apa yang kelihatan oleh mata kami
Kami meragukan keberadaan sorga dan neraka
Kami meragukan keberadaan shirot dan padang mashar
Mizan dan alam kubur
Kami lebih yakin dengan ramalan-ramalan
Kami lebih meyakini kebenaran berita di koran dari pada Qur’an
Kami ini adalah ummat akhir jaman yang telah engkau kabarkan
Keadaan kami engkaupun telah tahu
Betapa sedihnya engkau mengetahui keberadaan kami
Yang kejahilan kami menyamai dengan kejahilan orang-orang terdahulu
Kami ini selalu beramai ramai dalam bermaksiat  kepada Allah
Sehingga kebenaran tidak nampak di mata kami
Karena mata kami telah buta
Yang benar kami anggap salah dan kuno
Yang sesat kami anggap benar dan perlu kami contoh
Kami tahu bahwa engkau sedih ya Rosul
Tapi saat ini kami tak bisa berharap
Karena engkau telah tiada dan meninggalkan kami
Kami hanya bisa memohon
Ada satu diantara kami
Berpegang teguh pada agamamu yang suci
Yang mampu mengingatkan kami
Dan memberikan contoh kepada kami
Membimbing kami menuju jalanmu
Sebagai gerbong kereta terakhir yang membawa kami
Kepada keadaan yang lebih baik menuju sunnah dan syariatmu
Salam untuk engkau ya Rosul
Untuk keluarga dan sahabat-sahabatmu
Untuk mereka – mereka yang telah memperjuangkan agamamu
Semoga kubur engkau dan mereka
Di penuhi dengan cahaya dan rahmat
Hingga suatu saat nanti
Kami dapat berjumpa dengan engkau
Amin

Rumahku Taman Surgaku


Rumahku taman surgaku
Dipenuhi dengan bacaan qur’an dan dzikir
Pengobat hati nan gundah
Rumahku taman surgaku
Diselimuti kasih sayang dan Rahmat
Bebas dari hama kebencian dan dengki
Rumahku taman surgaku
Dibungkus dengan madrasah ta’lim agama
Penyubur amal sholeh
Rumahku taman surgaku
Terbuat dari dinding istighfar dan doa
Penangkal azab dan tolak bala
Rumahku taman surgaku
Bebatuannya terbuat dari sedekah dan infaq
Cahayanya memancar ke penjuru langit
Rumahku taman surgaku
Aromanya tercium berkat nafilah dan tahajud
Penghancur panah ghibah dan fitnah
Rumahku taman surgaku
Pintu rizkinya dianyam dari tali silaturahmi dan taqwa
Dibingkai dengan tawakkal
Rumahku taman surgaku
Jendelanya hasil dari kesederhanaan dan qona’ah
Terlindung dari hawa kemewahan
Rumahku taman surgaku
Sarapan paginya adalah ayat-ayat taufiq dan hidayah
Energinya terasa hingga ke tulang ibadah
Rumahku taman surgaku
Tamunya berdatangan setiap saat
Atas undangan cinta
Disuguhi dengan minuman mahabbah dan ikrom
Rumahku taman surgaku
Kecintaannya bersumber dari Al-khaliq
Hiasannya adalah cita-cita untuk berjumpa denganNya
Rumahku taman surgaku
Maukah kamu berkunjung kerumahku ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN KOMENTAR