Saya Adalah.......

Selasa, 05 April 2011

Queen of Coffee" Cerita di Balik Hitamnya Kopi Toraja

Selain terkenal dengan wisata alam dan budayanya yang sunggu mempesona, Tana Toraja juga dikenal dengan aroma kopinya yang memikat selera. Akan terasa belum lengkap jika berkunjung ke kota Tondok Lepongan Bulan ini tanpa mencicipi atau membeli kopi Arabika asli Toraja. Lantaran aroma dan cita rasanya yang sedap, memang sangat pantas bila kopi jenis arabika ini dijuluki dengan istilah "Queen of Coffee".

Kopi Toraja juga lebih dikenal dengan aromanya yang herbal. Apalagi jika segelas kopi Toraja ditambahin sehelai daun mint,,wou.. rasanya pasti lebih berbeda. Berawal dari tangan para petani, hingga tersebar di seluruh dunia, kopi Toraja selalu meninggalkan jejak-jejak aroma kebanggan bagi negeri ini. Salah satu jenis kopi Toraja yang merupakan jenis kopi terbaik dan termahal di dunia adalah kopi luwak. Wow, tidak tanggung-tanggung, ternyata jenis kopi ini dihargai dengan kisaran harga US$50 atau sekitar Rp 500 ribu setiap cangkirnya. Jika ingin membelinya dalam bentuk kemasan, kita harus relah merego kocek sebesar US$ 600 per 4,5 Kg nya.

Yang menarik dari jenis kopi ini adalah prosesnya yang sangat unik hingga bisa tersaji dalam secangkir aroma hitam yang sungguh nikmat. Kopi luwak berawal dari biji kopi yang ditemukan pada kotoran luwak. Luwak adalah sejenis hewan tupai yang banyak hidup di pinggir hutan dekat perkebunan kopi. Oleh karena itu kopi ini diberi nama kopi Luwak. Anda tertarik dengan kopi ini..??? pasti lebih bercita rasa tinggi lagi jika dipadukan dengan sebatang rokok Djarum Black.

Kopi Toraja yang juga terkenal adalah kopi yang bermerek kawata. selain merek ini, masih ada kopi-kopi Toraja merek lainnya seperti Kopi Toraja Arabica Kalosi, Toraja Coffee Paperbag dan yang penjualan dan proses produksinya ada di belakang rumah saya di Toraja adalah kopi Toraja yang bermerek dagang Kopi Sangrapuan. Memang proses produksinya sangat sederhana, tapi rasanya...... woow,,, dari aroma asap penggorengannya saja, para pasien yang memeriksakan kesehatannya di dokter yang ada di dekat lokasi terpikat hatinya. Setiap harinya tak jarang juga para wisatawan yang menyisikan waktu untuk mampir berbelanja di tempat itu.

Namun di balik cerita hitamnya kopi Toraja, ada satu masalah yang merugikan Indonesia. Kopi Toraja sudah menjadi merek dagang di Jepang oleh Key Coffee dan Amerika oleh seorang pengusaha. Indonesia tak bisa langsung menjual Kopi Toraja ke Jepang dan AS, kecuali melalui Key Coffee atau pengusaha AS tersebut. Jika mengekspor langsung, pihak Indonesia bisa dituding melanggar merek yang telah didaftarkan di sana. Padahal kopi yang di Jepang itu aslinya kopi asal Toraja. Di Jepang, kopi jenis ini termasuk barang mewah. 40 persen kopi yang dikonsumsi di Jepang berasal dari Toraja.

Buktinya pada saat Pameran Eco-Product yang dihadiri Prince dan Princess Akishino tahun 2008 kemarin, stand kopi Toraja sangat dilirik pengunjung. Terlihat antrian para pengunjung yang tak sabar mencoba dan mengulangi mencicipi nikmatnya kopi asli Indonesia ini. Selain terkenal di Jepang, kopi Toraja juga sangat dilirik pemerintah Korea.


 







 BY : de' oyang coffee shop

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN KOMENTAR